Senin, 11 Juli 2011

Angan yang Hampa

Di saat mentari terbit dari timur
Aku dipuja dan aku namaku mereka tanam di hatinya
Mereka tersenyum bangga seakan aku yang membawa angan mereka
Mereka berharap banyak yang mungkin aku sulit mengerti


Namun,ada kala aku jatuh ke dalam jurang
Berapa kali dan sedalam apa mungkin aku sukar mengingatnya
Mereka mungkin menarik aku keluar dan perlahan namun pasti
 Namun ada kalanya mereka membiarkanku yang terluka setelah jatuh


Mereka mungkin masih membawa aku
Namun,mereka membawaku tanpa adanya tangan yang meraih ketika aku membutuhkan
Sekarang mereka membiarkan aku jatuh ke dalam perangkap atupun jurang yg dalam
Tangan berganti menjadi tali yang mengikat erat dan mengangkatku keluar


Sungguh hatiku tertanam belati yang tajam seruncing anak panah
Belati itu kian lama makin dalam dan tidak ada yang mencabutnya
Biarpun mereka merasakan,namun hati mereka telah buta akan dirinya
Yang sudah mengantuk akan kehadiranku dan telah pupus semangatnya


Ya...Inilah sulitnya hidup,hukum rimba sudah pupus di jiwa mereka.
Saat orang itu membutuhkanmu,mereka meraihmu dengan senyum
Namun jikalau mereka jenuh denganmu,pilihan mereka adalah membiarkanmu jatuh dalam perangkap
Angan-angan yang mereka panjatkan,hanya sesuatu yang munafik layaknya belati yang menikam hatimu itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar